jelaskan kronologis peristiwa pembentukan pemerintah darurat RI dan serangan umum 1 maret 1949, serta apa tujuannya !
Sejarah
AlexanderBrillyan
Pertanyaan
jelaskan kronologis peristiwa pembentukan pemerintah darurat RI dan serangan umum 1 maret 1949, serta apa tujuannya !
1 Jawaban
-
1. Jawaban Ric29
Kronologis PDRI: Agresi Militer Belanda II atau operasi gagak terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Syahrir dan beberapa tokoh lainnya. Pemerintahan resmi lumpuh. Sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan oleh dewan siasat, yaitu basis pemerintahan sipil akan dibentuk di Sumatera, maka Presiden dan Wakil Presiden membuat surat kuasa yang ditujukan kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran yang sedang berada di Bukittinggi, bahwa ia diangkat sementara membentuk kabinet dan mengambil alih Pemerintahan Pusat.
Kronologis SU 1 maret 49 : setelah AMB 2 dan belanda berhasil menguasai yogyakarta, Dewan keamanan PBB mengadakan sidang pada 24 jan 1949 yg beberapa isinya sbg berikut :
1. belanda harus menghentikan semua kegiatan operasi dan indonesia harus menghentikan aktivitas gerilyanya
2. Belanda membebaskan semua tahanan politiknya dengan tanpa syarat,
3. memberikan kesempatan kepada pemimpin indonesia untuk kembali ke Yogyakarta
karena Belanda tidak mematuhi resolusi DK PBB dan Belanda semakin gencar untuk mempropagandakan bahwa Republik Indonesia sudah tidak ada lagi dan berada dibawah kekuasaan belanda, maka TNI Dibawah komando Panglima besar Jendral Sudirman melakukan 2 langkah besar yaitu:
1. terus melancarkan gerilyanya ke wilayah yg dikuasai Belanda
2. Memikirkan cara yang tepat untuk mematahkan propaganda belanda, setelah bermusyawarah dengan tokoh sipil & TNI memutuskan untuk melakukan serangan spektakuler yang disebut dengan Serangan Umum 1 Maret 1949
Tujuan dibentuk PDRI : agar pemerintahan Indonesia tetap berjalan
Tujuan SU 1 Maret 49 : menunjukkan eksistensi TNI dan dengan demikian juga menunjukkan eksistensi Republik Indonesia kepada dunia internasional. Untuk menunjukkan eksistensi TNI, maka anggota UNCI, wartawan-wartawan asing serta para pengamat militer harus melihat perwira-perwira yang berseragam TNI (karena pada saat itu wartawan-wartawan asing dan anggota delegasi KTN ada di Yogyakarta)