Jelaskan bukti akulturasi yang terdapat pada masjid Demak
Sejarah
Diah73527768
Pertanyaan
Jelaskan bukti akulturasi yang terdapat pada masjid Demak
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Akulturasi atau percampuran budaya yang terdapat pada masjid Demak ada pada bentuk arsitekturnya yang memadukan budaya Islam dengan Budaya Jawa.
Jawaban Pendek:
Jawaban Panjang:
Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, yang dibangun pada abad ke 15, menurut tradisi masjid ini dibangun oleh Wali Sanga. Masjid ini, sebagaimana Masjid Kudus merupakan bentuk akulturasi agama Islam dengan budaya Jawa yang dipengaruhi budaya Hundu-Buddha.
Tata ruang Masjid Agung Demak terinspirasi oleh arsitektur yang ditemukan pada bangunan seblumnya di Jawa.
Beranda Masjid Agung Demak memiliki bentuk limasan, berbentuk persegi yang mengerucut keatas seperti limas.
Sementara itu atap Masjid Agung Demak memiliki bentuk atap tujug tiga tingkat. Atap bertingkat ini adalah bentuk yang berasal dari Meru, gunung mitologis dalam agama Hindu yang merupakan kediaman para dewa. Atap Masjid Agung Demak tidak memiliki kubah, berbeda denga arsitektur masjid yang biasa terdapat di Timur Tengah atau India.
Pada puncak atap Masjid Agung Demak, terdapat hiasan yang disebut memolo. Hiasan ini merupakan hiasan yang dipengaruhi bentuk stupa dalam agama BuddhaContoh akulturasi lain adalah penanda tanggal berdirinya masjid ini yaitu Candra Sengkala dalam Bahasa Jawa yang berbunyi "Lawang Trus Gunaning Janma", yang berarti tahun 1399 Saka atau tahun 1477 M.