contoh masalah ekologi akibat teknologi
Biologi
aryhani
Pertanyaan
contoh masalah ekologi akibat teknologi
1 Jawaban
-
1. Jawaban Roy496
1. PANGAN
a. Positif
Kini IPTEK telah mampu menyumbangkan hal positif berhubungan dengan pemenuhan pangan, contohnya antara lain :
1) Produksi ikan dan daging secara modern
Untuk memperoleh produksi ikan yang dapat dipasarkan, orang mempergunakan keramba di sungai atau di danau. Untuk menghindari pembusukan dijalankan teknologi penjemuran di panas matahari sehingga diperoleh ikan kering, atau diberi garam sehingga diperoleh ikan asin. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Teknologi Selain itu di Jepang penangkapan ikan kini telah berkembang secara modern yaitu dengan alat ultrasonik yang dapat menarik ikan–ikan yang ada didalam laut sehingga nelayan tidak perlu susah payah menangkap ikan dengan jaring dan alat pancing lainnya. Namun di Indonesia kini terdapat sebagian nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak.
2) Produksi sayuran secara modern
Sayuran dan buah-buahan merupakan pelengkap kebutuhan makanan. Agar produktifitasnya dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi pupuk
Tanaman bahan makanan mudah terganggu penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit. Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan mempergunakan varietas unggul . Cara yang demikian disebut sebagai revolusi hijau (green revolution). Selain benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan dan pengolahan.
b. Negatif
1) Penangkapan ikan dengan bahan peledak dapat merusak kelestarian hidup ikan dan terumbu karang lainnya.
2) Banyaknya pembangunan menyebabkan berkurangnya lahan hijau sehingga lahan yang seharusnya dipergunakan untuk menanam tumbuhan telah didirikan diatasnya gedung–gedung.
2. SANDANG
a. Positif
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status sosial, lebih-lebih sebagai barang dagangan. Kini bahan pakaian dihasilkan melalui proses kimiawi poliester hingga menghasilkan bahan yang baik dan enak untuk dipakai. Selain itu model–model pakaian saat ini pun telah beragam, manusia semakin pandai mendesign pakaian–pakaian hingga muncul banyak designer–designer canggih.
b. Negatif
Dampak negatif dari segala penemuan IPA dan Teknologi sehubungan dengan polimer sintetis yaitu bahan–bahan berupa polimer sintesis yang dalam sehari–hari menimbulkan kerugian. Bahan tersebut tidak dapat dihancurkan oleh bakteri pembusuk .
3. PAPAN
a. Positif
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti. Biasanya cukup mahal, sehingga secara ekonomis merugikan.
Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat dan tahan lebih lama.
Kini telah tercipta banyak pembangunan–pembangunan rumah mewah, gedung–gedung pencakar langit dengan apartemennya, perumahan modern, rumah susun, dsb
b. Negatif
Dalam membangun papan manusia melakukan penebangan besar–besaran pada pohon. Pohon yang relatif muda yang seharusnya tidak boleh dibabat sehingga menimbulkan akibat berantai mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir, dan selanjutnya rantai itu sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara langsung menikmati hasil hutan