Bentuk pengakuan dari daerah ke pusat kerajaan
Sejarah
anandadpra
Pertanyaan
Bentuk pengakuan dari daerah ke pusat kerajaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban Mamanosz
Kelas X
Sejarah
Sistem Nusantara Kuna
Dalam buku yang berjudul "Nusa Jawa: Silang Budaya", Prof. Lombard menyebutkan bahwa bentuk pengakuan dari daerah kepada pusat kerajaan (pemerintahan) adalah pengiriman utusan atau duta besar dari daerah bersangkutan.
Pada masa Hindu-Buddha
Pada masa ini terdapat beberapa kerajaan di nusantara yang berada dalam pengawasan kerajaan Cina. Oleh sebab itu, secara berkala kerajaan-kerajaan tersebut akan mengirimkan utusan atau duta sembari barang-barang persembahan sebagai bukti kepatuhan kekuasaan daerah. Memang tidak semua kerajaan bersikap serupa, Singhasari misalanya menolak tunduk pada kekuatan Mongolia dan menganggap Singhasari otonom. Oleh sebab itu, beberapa tahun kemudian terdapat serangan dari tentara Mongolia ke wilayah timur Jawa. Pada saat serangan Singhasari telah runtuh oleh kekuasaan Dhaha. Dengan sebuah manuver, raden Wijaya memanfaatkan kedatangan pasukan tersebut untuk menghancurkan Dhaha sehingga akhirnya timbul kerajaan baru yang disebut Majapahit.
Pada masa Islam
Contoh yang disebutkan oleh Lombard adalah momen "grebeg" yang dilaksanakan oleh Kesultanan Mataram Islam 3 kali dalam setahun. Grebek adalah pekan dimana raja Mataram memamerkan hegemoninya. Pada saat itu para Bupati yang berada dibawah kendali Mataram akan datang ke ibu kota guna menghadap sultan sekaligus menyerahkan seserahan yang sudah ditetapkan.