Tuliskan alasan traktat memiliki daya ikat ?
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban tatasya27
1. Traktat (Treaty) Sebagai Hukum
Apa itu traktat? Traktat (Treaty) adalah perjanjian yang dibuat antarnegara yang dituangkan dalam bentuk tertentu. Pasal 11 UUD menentukan: “Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.” Perjanjian dengan negara lain yang dikehendaki dalam diktum pasal 11 UUD adalah perjanjian antarnegara atau perjanjian internasional yang kekuatan hukumnya sama dengan UU. Mengingat secara prosedural perjanjian antarnegara dibuat oleh Presiden dengan persetujuan DPR.
Berdasarkan Surat Presiden No. 2826/HK/60 yang dimaksud dengan perjanjian dalam pasal 11 UUD adalah perjanjian yang terkait dengan persoalan politik dan menyangkut riwayat hidup orang banyak, lazimnya disebut dengan traktat.
Traktat atau perjanjian yang secara prosedural harus disampaikan pada DPR sebelum diratifikasi adalah perjanjian yang mengandung materi sebagai berikut:
Soal-soal politik atau persoalan yang dapat mempengaruhi haluan politik luar negeri : perjanjian perbatasan wilayah (traktat bilateral Indonesia-Papua Nugini mengenai batas wilayah) serta perjanjian persahabatan baik dalam hubungan bisnis, hankam maupun HAM (special relationship).Ikatan yang mempengaruhi haluan politik luar negeri seperti perjanjian ekonomi dan teknis pinjaman uang (dalam kondisi pengembalian uang tertentu).Persoalan yang menurut sistem perundang-undangan harus diatur dengan Undang-Undang tentang kewarganegaraan dan soal kehakiman.Adapun perjanjian yang lazim disebut agreement adalah perjanjian yang mengandung materi lain cukup disampaikan pada DPR sebatas untuk diketahui setelah diratifikasi oleh Presiden.Ketika sebuah perjanjian telah diratifikasi maka berlakulah apa yang dinamakan “Pakta Servada” artinya perjanjian mengikat para pihak yang mengadakan perjanjian. Nah, persoalannya apakah traktat itu secara langsung mengikat seluruh warga negara?
Pendapat pertama, traktat tidak dapat secara langsung mengikat penduduk di suatu wilayah negara. Agar traktat dapat mengikat seluruh warga negara maka traktat harus terlebih dahulu dituangkan dalam hukum nasional. Pendapat yang dikemukakan Laband dan Telders (ahli Hukum Belanda) ini dinamakan Teori Inkorporasi.
Adapun pendapat kedua, traktat mengikat secara langsung penduduk di wilayah negara yang meratifikasi suatu perjanjian. Pendapat ini dianut oleh van Volenhoven, Hamaker dan dianut oleh Kerajaan Belanda pada tahun 1906. Teori ini mengakui “Primat hukum antarnegara” yaitu mengakui hukum antarnegara lebih tinggi derajatnya dari hukum Nasional.